Rabu, 13 Oktober 2010

Sistem Harga Pokok


Penentuan harga pokok produk pada perusahaan yang memproduksi barang secara masal atau berkesinambungan, seperti perusahaan semen, perusahaan mie instant, perusahaan pengolah gandum, dan perusahaan pembuat sepeda motor, sangat cocok menggunakan sistem harga pokok proses. Dalam sistem harga pokok proses, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap periode. Harga pokok produk ditetapkan pada akhir periode. Jika dalam sistem harga pokok pesanan digunakan buku pembantu kartu harga pokok pesanan (job order cost sheet) yang dibuat untuk setiap pesanan, maka dalam sistem harga pokok proses buku pembantu dibuat untuk setiap jenis biaya pada masing-masing departemen terjadinya biaya tersebut (pusat biaya). Departemen tempat terjadinya biaya, dapat merupakan departemen produksi atau departemen pembantu.

1.2. Laporan Harga Pokok Produksi

Untuk menentukan harga pokok produk disusunlah suatu laporan yang disebut laporan harga pokok produksi. Laporan harga pokok produksi berisi informasi tentang (1) kuantitas produksi, (2) unit ekuivalen (produksi ekuivalen), (3) perhitungan harga pokok per unit, dan (4) perhitungan harga pokok produk.
Informasi kuantitas produksi adalah informasi tentang jumlah unit yang dimasukkan proses (unit masukan) dan jumlah unit yang dihasilkan dari proses produksi (unit keluaran). Jumlah unit dimasukkan dalam proses produksi harus sama dengan jumlah unit yang keluar dari proses produksi.
Unit ekuivalen produk (produksi ekuivalen) yaitu unit setara produk jadi yang dihasilkan di departemen produksi dalam periode tertentu. Untuk itu, terhadap barang dalam proses akhir harus dilakukan taksiran tingkat penyelesaiannya. Tingkat penyelesaian menunjukkan kesetaraan dengan produk jadi. Tingkat penyelesaian ditentukan berdasarkan biaya yang sudah terserap.Umumnya tingkat penyelesaian dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) tingkat penyelesaian biaya bahan baku dan (2) tingkat penyelesaian biaya konversi. Oleh karena itu, unit ekuivalen untuk persediaan barang dalam proses akhir dihitung dengan mengalikan jumlah unit barang dalam proses akhir dengan tingkat penyelesaiannya.
Perhitungan harga pokok per unit dihitung untuk setiap elemen biaya produksi yang terjadi di departemen produksi. Biaya produksi yang terjadi di departemen produksi terdiri atas: biaya bahan baku dan atau harga pokok dari departemen sebelumnya, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok per unit tersebut dihitung dengan membagi masing-masing biaya produksi dengan unit ekuivalennya. Total harga pokok per unit setiap elemen biaya produksi tersebut merupakan harga pokok barang jadi per unit di departemen produksi.
Perhitungan harga pokok merupakan perhitungan total harga pokok barang jadi yang selesai diproses di departemen produksi dan barang dalam proses akhir. Jumlah total harga pokok barang jadi dan barang dalam proses akhir harus sama dengan jumlah biaya produksi yang dibebankan.

1.3. Laporan Harga Pokok Produksi - Departemen Pertama

Dalam laporan harga pokok produksi departemen pertama informasi pertama adalah laporan tentang kuantitas produksi yang terjadi di departemen pertama yang melaporkan jumlah unit yang dimasukkan proses (unit masukan) dan jumlah unit yang dihasilkan dari proses produksi (unit keluaran). Jumlah unit dimasukkan dalam proses yang berupa barang dalam proses awal dan barang masuk proses periode ini harus sama dengan jumlah unit yang keluar dari proses produksi yang berupa barang jadi dan barang dalam proses akhir.
Informasi kedua adalah perhitungan unit ekuivalen produk yaitu unit setara produk jadi yang dihasilkan di departemen pertama pada periode tertentu. Unit ekuivalen di departemen pertama terdiri atas unit ekuivalen biaya bahan baku dan biaya konversi.
Informasi ketiga adalah perhitungan harga pokok per unit untuk setiap elemen biaya produksi yang terjadi di departemen pertama. Biaya produksi yang terjadi di departemen pertama terdiri atas: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok per unit tersebut dihitung dengan membagi masing-masing biaya produksi dengan unit ekuivalennya. Total harga pokok per unit setiap elemen biaya produksi ini merupakan harga pokok barang jadi per unit di departemen pertama.
Informasi keempat adalah perhitungan total harga pokok barang jadi yang selesai diproses di departemen pertama dan total harga pokok persediaan barang dalam proses akhir. Jumlah total harga barang jadi dan persediaan barang dalam proses akhir harus sama dengan jumlah biaya produksi yang dibebankan.
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/1967896-sistem-harga-pokok-proses-sifat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar